Minggu, 31 Januari 2021

CRYPTOCURRENCY

Nama         : Gita Della Agustina 

No. absen  : 11

Kelas           : XII MIPA 2

                               

                     Apa Sih Cryptocurrency Itu?




Pengertian Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang melalui proses pembuatan dengan teknik enkripsi dan dikelola oleh jaringan peer to peer.Kata cryptocurrency berasal dari gabungan dua kata, yaitu cryptography yang mempunyai arti kode rahasia, dan currency yang berarti mata uang. Konsep kriptografi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Perang Dunia II. Ketika itu, Jerman memakai kriptografi guna mengirimkan kode-kode rahasia agar tidak mudah terbaca oleh pihak lawan. Dan atau mata uang digital yang dilakukan berbasis jaringan internet, digunakan pihak-pihak tertentu dengan identitas terjamin kerahasiaannya dalam perlindungan sistem blockchain yang sudah terbukti. Namun, hal itu tidak membuat cryptocurrency minim risiko.Tanpa peraturan yang menjadi payung hukum, transaksi sama uang digital ini berisiko tinggi. Belum lagi masalah fluktuasi nilai uang digital yang belum stabil, sehingga naik turun nilai mata uang begitu cepat.

Berbeda dengan mata uang konvensional yang bersifat terpusat, mata uang digital justru bersifat desentralisasiKarena bersifat desentralisasi, cryptocurrency membutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus dan canggih. Umumnya menggunakan platform Blockchain agar mata uang digital dapat digunakan untuk bertransaksi. Kamu bisa memahami Blockchain seperti buku besar yang berisi basis data, siapa saja bisa mengakses platform ini meskipun sama sekali tidak melakukan transaksi uang virtual. Tidak ada pihak yang hadir dan berperan sebagai perantara dalam suatu transaksi. Pembayaran dengan mata uang digital berlangsung dari pengirim ke penerima atau peer-to-peer.   Salah satu jenis cryptocurrency yang paling terkenal adalah bitcoin. Bitcoin adalah mata uang digital terkuat di dunia saat ini dengan nilai mencapai jutaan rupiah percoin. Salah satu kelebihan dari mata uang digital adalah dapat disimpan dalam tablet, smartphone atau PC, dan berlaku di seluruh dunia. Biaya kirimnya gratis dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja karena transaksinya dilakukan secara online. Namun, seluruh transaksi yang dilakukan tersebut tetap dicatat dan dipantau dalam sistem jaringan cryptocurrency. Penambang cryptocurrency adalah mencatat transaksi ini dan memperoleh komisi berupa uang digital yang bisa dipakai. 



Jenis Cryptocurrency yang Beredar

Meski crpytocurrency sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, baru sekitar 10 tahun terakhir dikenal masyarakat global. Beberapa jenis cryptocurrency yang sering digunakan antara lain Litecoin, Ethereum, Monero, Ripple, dan tentu saja Bitcoin. Saat ini ada lebih dari 1.000 cryptocurrency yang beredar di seluruh dunia. Namun, Bitcoin termasuk dalam daftar teratas mata uang digital yang paling banyak digunakan. Sang pencipta, Satoshi Nakamoto, hanya menciptakan bitcoin hingga 21 juta koin sesuai protokol yang sudah disepakati. Para ahli memperkirakan, jumlah tersebut tidak akan habis ditambang sampai tahun 2140. Kamu bisa melakukan transaksi bitcoin melalui perangkat komputer saja, tanpa melalui bank atau lembaga keuangan. 

Lebih lanjut, ada sistem blockchain yang membuat transaksi mata uang digital ini berlangsung aman. Blockchain menyerupai buku besar yang melakukan pencatatan pada setiap aktivitas transaksi dalam sistem yang bekerja secara desentralisasi, valid, dan minim kesalahan. Skema ini memunculkan penilaian bahwa transaksi mata uang digital lebih mudah, aman, dan praktis daripada sistem perbankan konvensional. Penambang Bitcoin cenderung minim resiko karena tidak akan mengalami kerugian akibat pemalsuan ataupun inflasi seperti halnya mata uang konvensional yang dicetak.



Cara Cryptocurrency Bekerja

Cryptocurrency yang pertama kali hadir dan meraih kesuksesan adalah Bitcoin, yang ditemukan oleh Satoshi Nakamoto. Salah satu faktor kesuksesan mata uang digital dipengaruhi oleh kesuksesan Bitcoin, yang mendorong banyak mata uang digital lainnya bermunculan. Kapitalisasi pasar Bitcoin dan beberapa cryptocurrency populer lainnya seperti Litecoin, Ethereum, Dogecoin, dengan cepat mendekati $100 USD miliar, atau setara dengan Rp. 1,334 triluin. Satoshi Nakamoto juga berhasil menemukan sebuah sistem yang berfungsi untuk memudahkan transaksi uang digital yang bersifat terdesentralisasi. Sistem uang terdesentralisasi adalah sebuah jaringan yang mampu menghubungkan para penggunanya tanpa kebutuhan perantara atau pihak ketiga atau otoritas pusat seperti bank atau pemerintah. Transaksi atau penyimpanan uang digital hanya memerlukan smartphone berbasis android yang terhubung dengan internet.

Sedangkan berbeda jika menggunakan mata uang kertas yang memiliki sifat sistem terpusat adalah perlunya biaya lebih untuk membayar jasa pihak ketiga sebagai perantara. Selain itu, pihak ketiga yang sekarang ini adalah bank atau pemerintah memiliki aturan-aturan yang membuat sistem kurang efektif dan efisien. Masalah tersebutlah yang menjadi awal terciptanya teknologi Blockchain. Blockchain adalah platform mata uang digital cryptocurrency dijalankan.



Cara Menentukan Harga dari Cryptocurrency

Mengingat cryptocurrency diciptakan dengan kriptografi yang dienkripsi secara unik, bukan hal yang aneh jika nilainya sangat bergantung pada mekanisme pasar. Perlu diketahui, nilai dari setiap jenis cryptocurrency sama seperti produk keuangan pada umumnya. Di mana ketika permintaan cukup tinggi sementara penambang hanya sedikit, maka nilainya akan meningkat.  Sebagai contoh, Bitcoin yang hanya disediakan sebanyak 21 juta sejak pertama kali diciptakan sehingga memiliki nilai relatif lebih tinggi dibandingkan jenis cryptocurrency lain.

Secara sederhana cara untuk menentukan harga dari cryptocurrency adalah bergantung dengan mekanisme pasar. Pasar cryptocurrency adalah pasar yang memiliki tingkat perubahan dan fluktasi sangat cepat dan ekstrem. Dalam jangka waktu beberapa jam saja sebuah cryptocurrency dapat mencapai kenaikan harga sampai dengan 1000%. Harga dari tiap mata uang digital tersebut sama seperti produk-produk pada umumnya, tergantung kepada permintaan dan penawaran. Jika banyak orang yang melakukan permintaan terhadap suatu mata uang tertentu, sedangkan di pasar tidak banyak yang menawarkan, maka nilainya akan meningkat.

Dengan kata lain, nilai mata uang cryptocurrency bersifat fluktuatif yang bisa dengan mudah mengalami peningkatan atau justru penurunan berdasarkan ketersedian atau kepercayaan pengguna.



Mekanisme transaksi cryptocurrency

Setelah memahami apa itu cryptocurrency, kamu juga perlu mengetahui mekanisme atau cara kerja transaksi yang dilakukan dengan menggunakan mata uang digital ini. Menariknya, transaksi cryptocurrency menawarkan fleksibilitas yang cukup tinggi karena bisa dilakukan kapan saja ke manapun dan dari manapun di seluruh dunia.

Cukup berbekal smartphone atau PC yang terhubung dengan internet, kamu bisa bertransaksi baik mengirim atau menerima sejumlah uang tanpa melalui perantara. Bahkan transaksi menggunakan mata uang ini bisa diselesaikan dalam hitungan menit tanpa khawatir terjadinya downtime.

Sebagai contoh, ketika kamu akan mengirimkan uang kepada seorang penerima. Kedua belah pihak akan diberi informasi terkait besaran transaksi yang dilakukan. Dilengkapi pula dengan tanda tangan secara digital melalui private key ke dalam sistem cryptocurrency yang digunakan.

Transaksi yang telah dikonfirmasi ini selanjutnya disimpan secara permanen. Tidak ada pihak manapun yang bisa mengubah, membajak, atau bahkan memalsukan catatan tersebut.

Karena bersifat permanen, seluruh transaksi menggunakan mata uang digital tidak bisa dibatalkan dengan alasan apapun. Untuk itu, kamu yang baru menginjakkan kaki mengenal apa itu cryptocurrency sebaiknya harus bersikap lebih bijak sebelum bertransaksi.



Pentingnya Konfirmasi Pada Transaksi Uang Digital

Pada akhir setiap transaksi dan setelah adanya konfirmasi, suatu transaksi akan langsung diketahui oleh semua jaringan yang terhubung dengan jaringan blockchain tersebut. Suatu pemberitahuan transaksi akan selalu berisi penjelasan bahwa telah terjadi transaksi antara pihak A dan B, kemudian ditandatangani secara digital oleh A dengan memberikan private key berupa sandi numerik kedalam sistem.

Setelah ditandatangani oleh pihak A, maka transaksi itu akan secara otomatis diumumkan pada jaringan. Informasi tersebut dikirimkan dari satu jaringan kepada seluruh jaringan lainnya yang tergabung dalam sistem. Konfirmasi merupakan tahapan yang paling penting dalam sistem cryptocurrency. Ketika sebuah transaksi tidak dikonfirmasi, maka akan ada kemungkinan bahwa transaksi tersebut dipalsukan. Saat transaksi sudah dikonfirmasi maka transaksi akan langsung tersimpan di dalam blocks.

Catatan tentang transaksi tersebut tidak dapat diubah, atau dipalsukan. Catatan transaksi tersebut telah menjadi catatan permanen dari sejarah keseluruhan transaksi, inilah yang disebut dengan blockchain. Blockchain mungkin dapat dikatakan mirip dengan buku besar yang tersedia dalam jaringan atau online, dimana setiap transaksi dicatat dan dapat dilihat oleh keseluruhan pengguna jaringan internet.

Bedanya dengan bank, buku besar bank disimpan dan milik bank itu sendiri dan hanya orang tertentu yang dapat mengaksesnya. Sedangkan pada blockchain, semua orang bahkan yang bukan pengguna sekalipun dalam mengakses transaksi tersebut. Serangkaian proses inilah yang menunjukan bahwa cryptocurrency sama sekali tidak membutuhkan tenaga manusia atau kepercayaan antara para penggunanya, dan cukup menggunakan pengamanan berupa algoritma yang kompleks.



Kegiatan Transaksi Cryptocurrency

Cryptocurrency dapat dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan. Saat ini, hanya ada tiga kegiatan transaksi yang dapat dilakukan menggunakan cryptocurrency, yaitu:

1.) Jual beli Bitcoin di pasar bursa

2.) Pengeluaran personal

3.) Crowdfunding, atau penggalangan dana missal

Mulai dari kegiatan jual beli di Pasar Bursa dengan menukar mata uang konvensional yang dimiliki untuk sejumlah Bitcoin, pengeluaran pribadi dengan catatan perusahaan tempat kamu bertransaksi menyediakan fasilitas pembayaran mata uang digital, hingga penggalangan dana secara massal atau crowdfunding untuk meminimalisir biaya transaksi apabila proyek yang didanai tidak berhasil.


Sekarang Anda telah mengetahui apa itu cryptocurrency, dan bagaimana caranya jika ingin menjadi penambang uang digital, yang tentunya keuntungannya sangat besar. Anda tidak perlu khawatir lagi jika ingin memulai bisnis yang berhubungan dengan cryptocurrency. Karena saat ini perkembangan teknologi memungkinkan Anda untuk mengontrol pengeluaran bisnis Anda melalui smartphone saja.

Saat ini terdapat software JojoExpense dari Jojonomic, yaitu software yang dapat melakukan proses administrasi kantor Anda menjadi lebih mudah, rapih, dan teratur. JojoExpense dapat mempermudah karyawan Anda untuk mengklaim reimbursement melalui smartphone. Software ini juga dapat mendeteksi fraud, sehingga Anda tidak perlu khawatir karyawan Anda melakukan penipuan reimburse yang dapat merugikan perusahaan.



bukti mencatat di buku:










Setelah mengetahui apa itu cryptocurrency, apakah kamu berminat untuk beralih profesi sebagai  penambang mata uang digital?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Internet of Things (IoT)

Nama : Gita Della Agustina No.     : 11  Kelas : XII MIPA 2 -Pengertian IoT Internet of Things (IoT) merupakan konsep komputasi tentang obje...